HATN 2023, Pengingat Peran Penting Daging dan Telur Ayam bagi Masyarakat

Protein adalah salah satu zat gizi makro penting bagi manusia karena berfungsi sebagai zat utama pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein mengandung setelah diserap oleh tubuh, maka protein akan diurai menjadi asam amino. Mutu protein ditentukan oleh seberapa besar komposisi asam amino yang dapat diserap oleh tubuh pada bahan makanan nabati maupun hewani. Protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jagung, gandum, kacang -tak seluruhnya bisa dimanfaatkan oleh tubuh.

Apalagi ternyata protein nabati tidak mengandung asam amino yang lengkap, dan bahkan protein nabati lebih sulit dicerna karena terdapat berbagai zat penghalang ketika diproses lebih lanjut dalam sistem pencernaan. Hal berbeda terjadi pada protein hewani yang berasal dari telur, daging, dan susu bisa dimanfaatkan hampir seluruhnya oleh tubuh karena mengandung asam amino esensial yang lengkap dalam jumlah seimbang dan mudah dicerna oleh tubuh. Itulah sebabnya sumber pangan protein hewani mempunyai kualitas gizi yang lebih dibandingkan protein nabati.

Kekurangan protein bisa menjadikan seseorang rentan terhadap penyakit sehingga lebih mudah sakit. Oleh karena itu, pemberian protein hewani seperti telur dan daging ayam dilakukan sejak dini bahkan semenjak anak masih berada di dalam kandungan. Selain menyehatkan, protein hewani mempunyai peran yang penting untuk pembentukan sel otak sejak anak masih berupa janin sampai berumur 2 tahun. Bila ibu hamil kekurangan gizi, hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Keadaan tersebut tidak akan bisa lagi diperbaiki dengan pemberian gizi setelah kelahiran karena jumlah sel otak anak tidak bisa berkembang lagi.

Sumber protein hewani yang murah, mudah didapat, dan mudah diolah adalah telur dan daging ayam. Melalui peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) yang diperingati pada 15 Oktober 2023 lalu, menjadi pengingat bagi semua pihak akan peran penting telur dan daging ayam dalam turut membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Peringatan HATN pada setiap tanggal 15 Oktober tersebut mulai dicanangkan pada 2011 yang lalu oleh Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono dalam sebuah acara Festival Ayam dan Telur di Senayan Jakarta yang diselenggarakan oleh 14 asosiasi peternakan bersama para pemangku kepentingan. Melalui peringatan HATN tersebut, diharapkan dapat semakin menyadarkan bagi kita semua akan pentingnya protein hewani asal unggas yang saat ini berkontribusi kurang lebih 70% dari pemenuhan gizi protein hewani masyarakat Indonesia.

Daging dan telur ayam adalah sumber protein hewani yang paling direkomendasikan oleh para ahli sebagai pemenuhan sumber protein hewani generasi muda, bahkan untuk anak berusia di bawah lima tahun (balita). Daging dan telur ayam merupakan sumber protein hewani yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan bayi dan balita selama proses pertumbuhan dan perkembangannya, sekaligus untuk menanggulangi kasus gizi buruk dan stunting. Peran penting sumber protein asal unggas tersebut sudah tidak terbantahkan karena kandungan protein berkualitas tinggi berkat adanya asam amino esensial yang terkandung di dalamnya, yakni lisin, histidin, dan arginine.

Keunggulan berikutnya adalah adanya kandungan asam amino esensial yang berfungsi memicu produksi hormon pertumbuhan pada anak-anak sehingga tubuh anak-anak memiliki proporsi tinggi dan berat yang proporsional dan normal sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya. Belum lagi kandungan kalsium di dalamnya yang  sangat mendukung pertumbuhan pertulangan, sehingga anak dapat tumbuh normal. Kelebihan itu menjadi lebih lengkap dengan adanya vitamin A, Vitamib B12, riboflavin, zat besi, dan seng, yang sulit diperoleh dari sumber makanan dari nabati (tumbuhan).

Hal ini perlu ditekankan karena saat ini sebagian besar anak-anak Indonesia hanya mengonsumsi biji-bijian seperti nasi dan roti, dan sangat kurang asupan pangan sumber protein hewani. Itulah sebabnya daging dan telur ayam sangat direkomendasikan untuk menanggulangi stunting karena disamping kandungan gizi lengkap, sumber protein hewani asal unggas ini juga mudah diperoleh, bisa diolah dalam aneka masakan, serta harga yang relatif terjangkau rakyat banyak.

Dikutip dari  Media Agropustaka (www.agropustaka.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *