Memperkuat Daya Saing Industri Perunggasan
Keadaan dunia terus berubah, keadaan ekonomi yang uncertainty dan cenderung tidak baik, namun kita sebagai orang beriman tidak harus cemas. Namun tetap berupaya menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dengan mohon pertolongan ALLAH SWT. Perubahan cuaca global yang ekstrem, bencana alam, dan dampak El Nino membuat gagal panen serta hasil tanaman pangan menurun.
Di sisi lain, status pandemi Covid 19 yang sudah menjadi endemi namun virus tetap bermutasi dan penyakit hewan ternak menular terus terjadi. Belum lagi resesi ekonomi serta inflasi tinggi dan perang yang belum tahu kapan berhenti berdampak pada harga pangan dan energi yang akan terus naik.
Dinamika perekonomian global
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2023 tercatat sebesar 2,1% secara tahunan dalam estimasi kedua yang dirilis Biro Analisis Ekonomi AS, Rabu (30/8/2023). Pertumbuhan tersebut naik dari 2% pada kuartal sebelumnya. Namun, pertumbuhan 2,1% itu lebih rendah dari estimasi pertama sebesar 2,4%.
Para ekonom percaya bahwa pertumbuhan AS akan tersendat atau bahkan jatuh ke dalam resesi akibat kenaikan tajam suku bunga 5,5 % yang diatur oleh The FED, yang juga menandai agresifnya guncangan yang terjadi di sektor perbankan AS. Ditutupnya Silicon Valley Bank, Signature & Silvergate Bank. Saham bank regional PacWest dan Western Alliance jatuh usai pencaplokan First Republic Bank oleh JPMorgan. Demikian juga Credit Suisse bank yang sudah 167 tahun berbasis di Zurich dicaplok oleh UBS.
Aktivitas manufaktur China masih lesu, dalam survei selama lima bulan berturut-turut pada bulan Agustus. Bahkan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Menurut Biro Statistik Nasional, indeks manajer pembelian resmi (PMI) naik menjadi 49,7 di Agustus, dari 49,3 pada bulan Juli, dari perkiraan sebelumnya 49,4. Sementara itu PMI non-manufaktur turun menjadi 51,0 dari 51,5 pada bulan Juli. Sedangkan PMI gabungan, termasuk aktivitas manufaktur dan non-manufaktur, naik menjadi 51,3 dari 51,1. China sekarang menghadapi kemerosotan sektor properti, lemahnya belanja konsumen dan jatuhnya pertumbuhan kredit yang menyebabkan bank-bank besar menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk tahun ini.
Kemudian output pabrik Jepang turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli. Ini menandakan awal yang sulit pada paruh kedua tahun ini bagi produsen karena meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan China dan perekonomian global. Data dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) menunjukkan industri turun 2,0% pada bulan Juli dari bulan sebelumnya. Angka tersebut lebih buruk dari perkiraan median pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 1,4% dan mengikuti pertumbuhan sebesar 2,4% di bulan Juni. Output komponen dan perangkat elektronik turun 5,1%. Produksi mesin turun 4,8%, yang mendorong penurunan secara keseluruhan.
Di sisi lain, India mencatat pertumbuhan ekonomi teratas di kuartal II menembus 7,8% (yoy). Mengutip AFP, hal ini membuat India tetap berada di peringkat teratas di antara negara-negara perekonomian terbesar dunia. Perlu diketahui, sejak tahun lalu, India sudah menyalip Inggris sebagai negara perekonomian terbesar ke-5 dunia dan melampaui China untuk jumlah penduduk terbanyak global. Angka yang tertinggi dalam empat kuartal di mana statistik menunjukan pertumbuhan tahunan sebesar 12,2% untuk sektor keuangan, real estate dan jasa profesional.
Bank sentral India memperingatkan bahwa harga pangan yang tinggi telah menekan anggaran rumah tangga dan diperkirakan akan menjadi lebih buruk. Diketahui, inflasi naik tipis menjadi 4,81% pada bulan Juni, meski belum melebihi rekor 7,79% pada tahun lalu yang mendorong serangkaian kenaikan suku bunga. “Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menahan harga tinggi yang merugikan masyarakat umum,” kata Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman yang mengatakan pemerintah telah meningkatkan impor pangan dan melonggarkan pembatasan impor untuk mengurangi tekanan harga. Kenaikan harga memang menjadi kekhawatiran utama pemerintah, di tengah cuaca ekstrim dan serangan hama. Sebelumnya, IMF memperkirakan pertumbuhan PDB India sebesar 6,1% pada tahun ini. Badan itu menyebut, India adalah negara dengan pertumbuhan “sangat kuat dan terus menjadi kuat”.
Perekonomian nasional
Bagaimana dengan keadaan ekonomi negara kita? Puji syukur perekonomian INDONESIA pada pertengahan tahun ini diperkirakan bakal kembali melanjutkan tren pertumbuhan di kisaran 5 persen. Sebelumnya, ekonomi Indonesia terkontraksi dan melemah akibat pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020-2021. Pada 2022, ekonomi meroket akibat kenaikan harga komoditas global dan efek basis pertumbuhan tahun sebelumnya yang rendah. Kini, ekonomi Indonesia dinilai telah kembali ke jalur pertumbuhan normal di kisaran 5 persen.
Pada triwulan I tahun 2023, produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,03 persen secara tahunan, triwulan ke II tumbuh 5,17 persen, melampaui prediksi banyak pihak. Pada Juli 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,27 persen dan mom terjadi deflasi 0,02% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,22. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 tercatat sebesar 137,7 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2023 sebesar 137,5 miliar dolar AS.
Belajar dari pelaku bisnis skala global
Bagi para pebisnis bidang pangan berbasis pertanian, peternakan, budi daya perikanan rasanya perlu belajar, bukan berarti harus kuliah di sekolah bisnis di perguruan tinggi namun belajar dari pelaku bisnis kawakan dalam hal perilaku, seni, gaya, etika, taktik, strategi, manajemen dll. Dari mereka yang sudah mengalami berbagai pengalaman, menghadapi ancaman tantangan dan peluang untuk bisa sukses dan terus maju.
Dunia terus bergerak sangat dinamis, sehingga pelaku usaha bidang apapun harus cermat mengamati sikon ekonomi global, geopolitik, perubahan iklim & lingkungan, aturan hukum, gaya hidup & perilaku konsumen, dll agar usaha bisa berkembang dan sukses dalam sikon persaingan yang semakin sulit dan ketat. Beberapa contoh perusahaan global saat menghadapi pandemi dan resesi ekonomi antara lain.
Charoen Pokphand Foods (CPF), headquarter di Bangkok yang berbisnis pada industri pangan berbasis pertanian, industri pakan ternak, budidaya broiler, layer, babi, udang, dan ikan. Pada tahun 2022 sales revenue USD 17,37 miliar, 20% lebih tinggi dari th 2021 karena volume dan harga produk yang naik. Revenue berasal dari investasi bisnis diluar Thailand sebesar 63% dan 31% DN serta hasil ekspor 6%. Produsen pakan ternak terbesar di dunia, lebih dari 28 juta ton, produsen ayam broiler no 6 di dunia sekitar 685 juta dan ternak ayam petelur no 1 terbesar di Asia populasi sekitar 22 juta ekor. CPF merupakan bagian dari Charoen Pokphand Group (CP Group) yang dimiliki oleh empat bersaudara Chearavanont, yaitu Jaran Chiaravanont, Montri Chiaravanont, Sumet Chiaravanont dan Dhanin Chearavanont.
Saat ini, CP Group menaungi 8 lini bisnis yang memayungi 13 grup bisnis. Selain sektor pertanian dan makanan, perusahaan juga memiliki bisnis ritel, telekomunikasi, e-commerce, properti, otomotif, farmasi dan keuangan. Tak hanya itu, perusahaan juga berinvestasi di 21 negara, termasuk di Indonesia, total revenue lebih dari USD 65 miliar. Usaha yang dirintis oleh sang ayah, Chia Ek Chor, pada 1921. Chor merupakan warga provinsi Guangdong, China yang mengadu nasib di Thailand menjual bibit pertanian, pupuk dll. (dilansir Forbes, kala itu, Chord bersama saudaranya Chancharoen). Menurut Nikkei Asia, nama CP baru dipakai tahun 1953, dalam produksi pakan ternak, bibit ayam. Nama Charoen artinya kemakmuran, dan Pokphand artinya produk peternakan dan pertanian. Pada 1970, Dhanin mulai memegang tongkat kepemimpinan dari bisnis keluarga itu. Selama 48 tahun, pria kelahiran 1931 ini menjadi chairman merangkap CEO CP Group.
CARGILL, perusahaan global bidang pangan dan komoditas agribisnis yang berdiri tahun 1865 oleh William Wallace Cargill di Minnetonka, Minnesota AS. Produsen pakan ternak terbesar no 3 didunia, sekitar 19,6 juta ton dan penghasil ayam broiler no. 10 didunia sekitar 625 juta. Pada th 2009 berinvestasi di provinsi Anhui, China dalam proyek perunggasan modern terintegrasi, Cargill terpaksa akan menjual usaha tersebut akibat tekanan situasi berat yang terjadi di China.
TYSON, raksasa bisnis pangan berbasis daging sapi, ayam, babi, prosesor industri broiler terbesar di AS dan terbesar no 2 di dunia, dengan lebih dari 1,9 miliar ayam. Didirikan oleh John W. Tyson 1935, headquarter: Springdale, Arkansas. Akibat profit yang menurun dan untuk efisiensi maka bulan Mei telah menutup pabriknya di Virginia dan Arkansas sebab sudah tua dan skalanya kecil tidak efisien. Rencananya akan menutup 4 pabriknya di Arkansas, Indiana dan Missouri pada semester I – 2024. Tyson Inc. juga rencana menjual perusahaannya di China yang didirikan 2001 (Bloomberg), baik breeding, RPH, persh distribusi daging. Menurut Reuter: Tyson berkonsultasi dengan Goldman & Sachs Inc. untuk saran menjual atau tidak?
VITAL LAYER FARM, perusahaan keluarga di Austin,Texas, AS produsen telur hasil dari pastured raised layer farm, pendiri Matt O’Hayer 2007, memperoleh peningkatan pendapatan USD 106.4 juta pada triwulan II – 2023, naik 28,4% dari 2022 karena naiknya harga telur di AS dan sales volume naik 6%. Harga telur dari pastured hen USD 9.9 per 12 butir.
JBS S.A. perusahaan industri pangan berbasis daging sapi, ayam dan babi yang berdiri tahun 1953 oleh Jose’ Batista Sobrinho di Anapolis, Gola’s, headquarter di Sao Paulo, Brazil adalah perusahan ayam broiler terbesar di dunia yang memotong sekitar lebih dari 4,4 miliar ayam. JBS SEARA memotong lebih 2 milyar ayam mengalami penurunan revenue dan gross profit pada kuartal II tahun 2023. Seara JBS mendapat net revenue USD 2.08 miliar atau turun 4,1% dibanding kuartal II – 2022 tapi naik 4,7% dibanding kuartal 1 – 2023. Net profit USD 301,5 juta turun 42,9% dari tahun sebelumnya namun lebih baik 31,8% dari kuartal sebelumnya.
BRF S.A adalah perusahaan industri pangan berbasis daging berdiri tahun 1934, headquarters di Santa Catarina, Brazil. Prosesor ayam broiler terbesar no 3 didunia dengan karyawan lebih 100.000 orang. CEO. Lorival Nogueira Luz, Jr. Produknya dengan 30 merk tersebar di 150 negara di 5 benua dan memiliki 50 pabrik di 8 negara. Revenue lebih dari USD 10 miliar Manajemen BRF A.S memahami situasi pasar yang sulit, harga yang volatile dan input produksi yang terus naik, baik pakan, energi, tenaga kerja dll maka manajemen terus berusaha meningkatkan efisiensi, produktivitas serta menekan FCR dan berbagai biaya dalam overall cost strategy.
Memperkuat industri perunggasan di Indonesia
Kita bersyukur bahwa infra struktur industri perunggasan kita sudah lengkap terintegrasi dan bertumbuh dari waktu ke waktu selama 50 tahun, juga terus berjalan maju. Namun sikon yang tidak kondusif berdampak negatif pada kemajuan, bahkan beberapa tahun terakhir sebelum pandemi Covid 19 serta krisis ekonomi membuat peternak di hulu sampai hilir banyak yang rugi bahkan berbagai emiten perusahaan pangan & pakan ternak berbasis budidaya perunggasan menurun drastis labanya. Masyarakat konsumen golongan bawah merasa berat atas ” naiknya harga telur dan daging ayam ” (serta naiknya berbagai bahan pangan, barang & jasa), sehingga konsumsi daging ayam tidak sesuai proyeksi produksi bibit ayam yang terpaksa HE harus dipangkas dan afkir dini bibit induk (PS) selama beberapa tahun atas dasar SK DIRJEN PKH untuk keseimbangan suplai dan permintaan. Demikian juga harga telur yang fluktuatif & volatile akibat hukum pasar.
Maka rasanya perlu dilakukan analisis yang cermat komprehensif untuk perencanaan bisnis secara nasional terkait impor GGP, GP serta perbaikan struktur industri dan pengembangan pasar domestik yang sebetulnya sangat besar potensinya. Populasi 280 juta dan sekitar 60% generasi muda yang energik serta masih adanya kasus stunting harusnya bisa jadi pertimbangan untuk menggiatkan lagi aktivitas pemasaran yang intensif dengan berbagai pencerahan tentang kesehatan dan gizi, promosi pangan, dll untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, serta tindak lanjut kemandirian bahan baku pakan dalam negeri. Aamiin ya rabbal alamin.
Dikutip dari artikel drh. Paulus Setiabudi, MM, PhD, Staf Ahli Poultry Indonesia, pengamat perunggasan, dan pengajar Global Marketing Management di Majalah Poultry Indonesia (www.poultryindonesia.com)