Peran Penting Industri Perunggasan di Indonesia
Industri perunggasan merupakan salah satu ujung tombak agribisnis Indonesia yang sangat penting baik masa lalu, saat ini dan akan datang. Perunggasan merupakan salah satu agribisnis yang komplit, karena sudah terintegrasi antara hulu, on farm ataupun hilir. Perkembangan industri perunggasan bukan hanya berdampak terhadap perunggasan semata, namun tentunya akan menarik dan mendorong industri lain yang terkait.
Sebagai contoh, sektor perbibitan di hulu dan hotel restoran dan katering (horeka) pada bagian hilir. Selain itu, petani jagung sebagai penyedia bahan baku utama industri pakan, yang mendorong sektor pertanian kita ikut berkembang pesat. Dengan demikian, apabila terjadi permasalahan pada industri perunggasan, maka akan berimbas tidak hanya pada peternak ayam semata. Akan tetapi dampaknya akan terasa pada industri ikutannya dari hulu sampai hilir.
Industri pakan misalnya, yang akan merasakan akibatnya, karena berperan besar dalam budi daya unggas. Kita pahami bahwa sekitar 70% biaya produksi disumbangkan dari biaya pakan. Selanjutnya, akan berimbas pula pada industri pertanian (produksi jagung yang tidak terserap pabrik pakan). Ke depannya, para pelaku industri unggas harus berpikir mengurangi ketergantungan bahan baku pakan impor dengan mengembangkan bahan baku lokal alternatif. Diharapkan dapat menggenjot nilai tambah ekonomi petani kita.
Semua pemangku kepentingan perlu duduk bersama mencari solusi terhadap produk unggas (telur dan daging) yang berlebih. Hal tersebut perlu dijaga keseimbangan supply dan demand, supaya harga jualnya rasional untuk semua pihak. Dalam konteks ini, salah satu jalan keluarnya yakni dengan memperbesar permintaan dengan cara meningkatkan konsumsi dalam negeri maupun perluas ekspor. Peluang ekspor perlu terus didorong dengan harga yang lebih kompetitif.
Apalagi beberapa negara eksportir ada yang mengurangi kuota ekspornya, sehingga peluang ekspor kita kian besar. Di sisi lain, potensi konsumsi produk unggas dalam negeri masih berpeluang meningkat, asal kesadaran rakyat juga meningkat tentang pentingnya gizi seimbang. Data menunjukkan bahwa konsumsi daging dan telur ini masih harus bersaing ketat dengan konsumsi pulsa dan rokok.
Selain uraian di atas, industri perunggasan Indonesia memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan protein hewani masyarakat, seiring dengan peningkatan pendapatan, perkembangan jumlah penduduk, dan kesadaran masyarakat terkait nilai gizi dan kesehatan dari daging ayam dan telur. Memberikan peluang karir bagi lulusan peternakan di setiap lini proses bisnis industri perunggasan, mulai dari farm supervisor hingga sales officer.
Oleh karena itu, industri perunggasan Indonesia perlu berbenah untuk menjaga kontinuitasnya. Penggunaan teknologi untuk proses budi daya, sangat dibutuhkan agar menghasilkan produk yang lebih efisien, produktif, dan berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan melakukan modernisasi industri perunggasan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor ini.
Dikutip dari Majalah Majalah Poultry Indonesia (www.poutryindonesia.com)